World war Z



Gambar terkait

Apa itu World War Z?

Nama World War Z menjadi populer saat sebuah film di tahun 2013, mengadaptasi novel terbitan tahun 2006 dengan judul yang sama. Kini, setelah lima tahun dari filmnya hadir game dengan judul yang sama dan diakui terinspirasi dari film tersebut.
 
Jujur saja, aneh untuk sebuah game dengan latar kisah yang sama diciptakan lima tahun setelah versi film. Namun, game World War Z beberapa minggu belakangan dikabarkan berhasil mengantongi banyak pemain.
 
World War Z dirilis oleh Focus Home Interactive dan digarap studio Saber Interactive. Game ini dirilis eksklusif di Epic Games Store. Game yang mengusung mode 
multiplayer ini harus diakui banyak dibandingkan dengan game Left 4 Dead garapan Valve.

Gameplay Utama Ala Left 4 Dead

Pada mode campaign, pemain akan diberi opsi empat episode latar cerita yang dibedakan oleh empat lokasi. Mulai dari New York, Jerusalem, Moscow, Tokyo. Selama permainan dijamin latar cerita tidak akan begitu diperhatikan.
 
Pada mode ini disediakan mode 
multiplayer hingga empat pemain. Tersedia opsi invite atau matchmaking. Apabila tidak sabar menunggu pemain lain, Anda bisa memulai game ditemani bot. Perbedaannya karakter di sini tidak bisa diperintah seperti di Left 4 Dead.
 
Misinya, masih bertahan hidup hingga akhir episode dengan menjalani berapa misi. Tiap episode terdiri dari tiga arena permainan, formula sama dari Left 4 Dead. Misi yang diberikan mulai dari mencari benda yang diminta dan mengantarkan ke tujuan sambil Anda menyelematkan diri dari serangan 
zombie.
 
Lagi-lagi di sini elemen Left 4 Dead masih ditemui, termasuk jenis beberapa 
zombie dengan karakter serangan spesial. Namun, kami menemukan beberapa bumbu berbeda di dalamnya yaitu Battle. Battle adalah semacam pertempuran melawan gelombang ratusan zombie yang menyerang Anda.
 
Pemain akan diminta untuk bertahan dalam durasi tertentu. Apabila Left 4 Dead juga menyediakan momen ini secara tidak terduga, di World War Z pemain akan diberikan durasi satu menit untuk persiapan.
 
Anda bisa mencari supply drop yang berisi perlengkapan jebakan dan senjata otomatis. Di antaranya kawat beduri, pagar listrik, pelontar mortir, turret senapan mesin otomatis atau manual. Tentu saja perlengkapan senjata ini memiliki amunisi terbatas.
 
Elemen khas lainnya yang memang harus dihadirkan adalah fitur revive saat teman terperangkap serangan zombie. Sebelum karakter pemain tewas mereka masih bisa dibagkitkan dan diobati pemain lain menggunakan perlengkapan medis.

Varian Mode PvPvZ dan Elemen RPG

PvPvZ adalah mode player versus player dengan serangan zombie di tengah permainan. Dalam mode multiplayer ini diberikan beberapa opsi gameplay seperti bersaing menguasai control point, mengumpulkan item tertentu, team deathmatch, dan lainnya.
 
Di tengah fokus memburu pemain dari tim lain, Anda juga harus tetap waspada serangan zombie. Hal ini bisa menjadi obat kebosanan saat harus bermain mode campaign. Seluruh mode 
gameplay yang dimainkan akan dihadiahkan Supply Point.
 
Supply Point adalah poin yang didapatkan selain dari experience point. Di sini elemen RPG hadir di World War Z sehingga berbeda dari Lef 4 Dead. Supply Point bisa digunakan untuk membeli senjata dengan aksesori khusus termasuk 
skill specialization.
 
Skill specialization terdiri dari beberapa jenis dan berbeda untuk mode campaign serta multiplayer PvPvZ. Setiap level akan membuka akses ke seluruh 
tree skill,tapi untuk memiliki skill tersebut harus dibeli menggunakan Supply Point.
 
Demikian dengan senjata. Setiap Anda menggunakan sebuah senjata dalam permainan akan dihasilkan sebuah experience point yang akan membuka seluruh aksesoris senjata. Tentu saja hal ini berpengaruh kepada kekuatan senjata. Setiap tingkatan aksesoris senjata yang sudah terbuka bisa dibeli dengan Supply Points.
 
Senjata di arena permainan tersebar secara acak. Perlu diketahui bahwa senjata juga dibagi menjadi beberapa tiga tier. Tier Ketiga atau yang tertinggi akan memiliki damage lebih besar tapi juga lebih sulit ditemukan di sepanjang permainan.

Kualitas Grafis Patut Dipuji

Membandingkan dengan Left 4 Dead, menurut kami kualitas grafis World War Z masih lebih baik. Dirilis tahun ini membuat game tersebut sudah mengadopsi kualitas game kelas AAA. Mulai dari detil, efek bayangan, ledakan, hingga bagian tubuhzombieyang terurai akibat ayunan pisau atau peluru yang menembusnya.
 
Ada beberapa lokasi yang ditampilan dengan rasa berbeda. Pertama kota New York dengan latar lokasi kereta bawah tanah, kedua adalah Yerusalem yang menyajikan pertarungan di malam hari dan pemandangan gurun.
 
Ketiga adalah suasana dingin dari kota Moskow, dan keempat pemukiman kota Tokyo yang cerah dan berwarna. Kualitas grafisnya disajikan tidak selalu kelam. Rasa seru sekaligus takut diperlihatkan saat gerombolan
zombiedalam jumlah banyak menyerbu.
 
Di sini kualitas grafis game World War Z kembali dipuji. Pergerakan gerombolan zombie diperlihatkan sangat detil bagaimana mereka berlari dan melompat hingga saling berebut dan menindih membentuk piramida yang berusaha memanjat pagar pembatas.

 
Ingin menguji performa pc atau laptop gaming Anda memainkan World War Z di kualitas grafis Ultra, di dalamnya tersedia fitur
benchmark. Menggunakan fitur tersebut diperoleh hasil bahwa kartu grafis AMD Radeon RX590 yang terpasang bisa menunjangframeraterata-rata di angka 103fps.
 
Kesimpulan
Meskipun World War Z datang sangat terlambat setelah kesuksesan film dan novel aslinya ditambah 
gameplay yang serupa Left 4 Dead, masih ada keseruan yang bisa ditemukan.
 
Dari sisi grafis game ini patut diacuing jempol dan pembuatnya sadar mereka harus memberikan hal berbeda dari Left 4 Dead di dalam gameplay. Terlepas dari misinya yang mengulang saja tapi game ini masih pantas untuk bermain bersama teman-teman.
 
Saya masih menikmati keseruan yang disajikan oleh World War Z dan mengesampingkan pandangan bahwa game ini adalah versi lain dari Left 4 Dead.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ghost Recon: Breakpoint

Shadow of The Colossus