Destiny 2

Hasil gambar untuk Destiny 2


Apa itu Destiny 2?

Ingin mengulangi kesuksesan, developer Bungie akhirnya meluncurkan sekuel dari game online FPS Destiny. Salah satu yang menjadi kelebihan dari seri pertamanya adalah dunia permainan yang unik, sudut pandang yang tidak biasa, dan sifat eksklusif untuk konsol.
 
Destiny 2 tampaknya mencoba memperluas pasarnya, dengan menargetkan perilisan untuk PC akhir bulan ini. Saya pribadi tidak pernah menyukai game FPS yang dimainkan di konsol. Alasannya sederhana, kontrol untuk game seperti ini lebih enak menggunakan mouse dan keyboard. Namun, saya pun penasaran dengan Destiny 2, dan akhirnya memainkan versi PS4. Apakah game ini layak Anda mainkan?
 
Dari aspek cerita, Desitiny 2 melanjutkan kisah dari seri pertamanya. Anda sebagai salah seorang Guardian harus menghadapi musuh bernama Red Legion pimpinan Ghaul yang mampu mengeksploitasi kekuatan Traveler, objek yang menjadi sumber kekuatan para Guardian. Hancurnya Last City setelah invasi mengharuskan Anda sebagai salah satu Guardian mengumpulkan semua jagoan penting yang akan menyatukan semua Guardian demi kembali merebut Last City. Petualangan Anda akan dimulai ketika Red Legion menyerang Last City.

Sebagai game online FPS yang menyediakan unsur RPG, Destiny 2 kembali menghadirkan 3 pilihan kelas karakter: Hunter, Warlock, dan Titan. Ketiga kelas ini menggunakan senjata jarak jauh futuristik. Perbedaan ditonjolkan pada kemampuan khusus dan penggunaan jenis senjata yang lebih spesifik.
 
Pilihan kelas memang sedikit, Destiny 2 ingin menekankan petualangan yang tidak terlalu membuat repot pemain dalam melakukan kustomisasi. Kecabangan skill juga dirancang lebih sederhana, tetapi tetap memberikan kontribusi yang penting dalam bertualang. Saya sendiri mencoba kelas Hunter yang menekankan gerakan cepat dan senjata jarak jauh seperti sniper rifle.
 
Sama seperti game MMORPG, Anda bisa melakukan kustomisasi perlengkapan seperti pakaian, sarung tangan, sepatu, atau helm. Kustomisasi ini tidak terlalu luas, dan yang paling penting adalah banyak sekali pilihan item yang menggiurkan. Statistik perlengkapan secara keseluruhan bergantung pada seberapa kuat perlengkapan yang Anda.
 
Sebelum peluncuran, banyak yang mempertanyakan Destiny 2 karena terdapat sistem transaksi mikro, atau membeli item dengan uang asli. Pada umumnya, game yang menediakan fitur tersebut berdampak pada kesenjangan kekuatan antar pemain. Tidak ada kompetisi yang ketat karena pemain baru bisa saja membeli perlengkapan yang jauh lebih kuat saat awal permainan. Kenyataannya, mode ini tidak akan terlalu mengganggu Anda, selama rela meluangkan waktu menyelesaikan misi sampingan yang berhadiah item menarik.
 
Destiny 2 menyediakan dunia permainan futuristik yang asyik untuk dijelajah. Sama seperti seri pertama, game ini menekankan permainan secara online.Pemetaan lingkungan dibuat berbeda dengan game MMORPG, mengingat sudut pandang pemain lebih dekat dengan tempat karakter berpijak. Wilayah permainan dibatasi oleh planet yang bisa dikunjungi via menu khusus.
 
Setiap planet punya wilayah yang sangat luas, dan agar pemain tidak kesasar, ada banyak sekali misi sampingan yang akan memberikan panduan. Jangan terlalu khawatir ketika bertualang agak jauh karena Anda bisa melakukan fast travel.
 
Anda bisa menjelajah satu peta cukup luas, yang terdiri dari beberapa bangunan atau dungeon yang penuh musuh. Banyak sekali misi sampingan yang tersedia, dan Destiny 2 berhasil membuat saya tidak bosan dengan misi sampingan ini. Cara penyelesaian memang sama, yaitu mengalahkan boss yang menyusahkan. Namun, hadiah berupa senjata langka ternyata lebih menggiurkan. Ada juga beberapa misi yang muncul secara berkala, dan Anda bisa menyelesaikan ramai-ramai. Misi ini cukup sulit dan tidak disarankan untuk menyelesaikannya sendirian.
 
Game online pada umumnya menekankan dua pola permainan: PvE dan PvP. Destiny 2 lebih menekankan pemain untuk bertualang bersama, mengalahkan musuh yang bukan manusia. Unsur PvE memang sangat terasa karena penyelesaian satu misi cenderung memakan waktu yang tidak sebentar. Ada juga beberapa misi yang sangat menekankan kerja sama tim, walaupun pada akhirnya Anda bisa mengerjakannya sendiri.
 
Menciptakan tim beranggotakan 4 pemain akan lebih kuat jika terdiri dari kelas karakter yang berbeda.
Sementara untuk mode PvP atau pemain lawan pemain, Destiny 2 menawarkan konsep yang sama dengan seri sebelumnya. Anda bisa bertarung dengan pemain lain 2 lawan 2, 3 lawan 3, atau 6 lawan 6. Saya akui, ketimbang menjalankan misi, mode PvP jauh lebih sulit, apalagi bermain menggunakan DualShock 4.
 
Soal visual, Destiny 2 punya grafis yang tidak mengecewakan. Terdapat peningkatan kualtias dari seri sebelumnya, seperti efek ledakan dan desain karakter yang lebih baik. Efek cahaya yang tepat membuat beberapa tempat yang memiliki pemadanangan bagus semakin keren. Tampilan menu dan antarmuka lainnya juga dibuat menarik dan tidak bikin bingung pemain. Pemilihan menu dibuat menggunakan kursor mouse agar antarmuka terlihat lebih luas. Tentunya, ada yang harus ditebus dengan kualitas grafis ini, yaitu koneksi internet yang diperlukan menjadi lebih besar. Ini akan menjadi masalah untuk sebagian gamer di Indonesia, mengingat tidak semua pemain punya koneksi internet kabel yang lebih dari cukup.
 

 
Kesimpulan
 
Keren dan seru, Destiny 2 adlaah salah satu game FPS online terbaik yang pernah saya mainkan. Walaupun hadir di konsol yang selama ini dianggap kurang ramah untuk game FPS, Destiny 2 bisa menghadirkan gaya permainan yang membuat Anda menikmatinya dalam waktu yang sangat lama. Tentunya, Anda bisa semakin menikmati Destiny 2 dengan secangkir kopi atau makanan kecil di sebelahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ghost Recon: Breakpoint

Shadow of The Colossus